Makam Kandang XII – Kompleks Keraton Banda Aceh


Berkeliling kota Banda Aceh kali ini selain untuk menghabiskan waktu tapi juga sekalian nostalgia masa kecil di kawasan Keraton Banda Aceh. Di sini terdapat beberapa tempat menarik seperti komplek perumahan dan kantor tentara yang bangunannya berasal dari masa Belanda, menara air dari masa Belanda, tempat penampungan air pertama di Kota Banda Aceh tapi tujuanku kali ini adalah Makam Kandang XII.

Di dalam bahasa Aceh, kandang berarti makam atau kuburan. Jadi ini bukan kandang tempat hewan-hewan berteduh. Makam Kandang XII adalah sebuah komplek kecil tempat peristirahatan 12 orang sultan Aceh dan keluarga mereka. Tempat ini dikelilingi oleh kantor dan asrama tentara Zeni di daerah Keraton kota Banda Aceh.

Kalau kita masuk dari arah pendopo gubernur maka Makam Kandang ini terletak di sebelah kiri jalan, kira-kira 500 meter dari jalan masuk. Sebuah papan penunjuk arah ditancapkan dari depan gang kecil di depan mesjid Raya Baiturrahman, di sebelah tugu adipura. Papan penunjuk arah lainnya juga dapat dijumpai pada depan jalan di dekat pendopo gubernur Aceh.

Mungkin karena posisinya yang berada di dalam komplek tentara maka jarang ada yang berkunjung kemari. Kompleks pemakaman ini dinaungi oleh pohon-pohon besar dan sebuah bangunan tanpa dinding. Ini membuat suasana sejuk dan nyaman bahkan ketika siang hari dengan matahari terik membakar bumi.

Pada bagian depan terdapat papan pemberitahuan yang terbuat dari seng, berisikan nama-nama yang dikuburkan disini. Memang tidak semua penghuni dimasukkan ke dalam daftar nama pada papan ini, entah apa alasannya.

Satu hal yang menarik, salah satu nama yang tercantum pada papan tersebut bukanlah salah seorang sultan Aceh tapi seorang Kadhi Malikul Adil atau bisalah disamakan dengan seseorang yang menduduki posisi sebagai Jaksa Agung sekarang ini. Apakah sang Kadhi Malikul Adil adalah salah seorang kerabat kesultanan? Entahlah…

Masuk ke dalam komplek kita akan disambut dengan deretan nisan yang teratur rapi. Memang ada beberapa nisan yang kondisinya terlihat baru diperbaiki. Tapi sayangnya perbaikan itu terlihat sangat tidak rapi. Bekas semen untuk plasteran terlihat seperti dikerjakan asal-asalan.

Tetapi itu hanya menjadi sedikit nilai minus bagi komplek ini. Nilai minus lainnya adalah tidak adanya penjaga makam di sini. Hal ini mungkin karena pengunjungnya yang sepi sehingga fungsi penjaga yang bisa memberikan cerita menjadi tidak perlu. Untuk menyiasati hal ini seharusnya ada sebuah papan informasi yang memberikan cerita tentang para penghuni komplek makam ini secara ringkas. Tapi semua itu terbayar dengan keindahan ukiran yang menghias makam-makam tersebut.

Sekilas suasana Kandang XII bisa dilihat di sini. Posisi makam kandang pada peta berada pada titik N 05 32 56,2 dan E 095 19 09,4.